Jika aku teringat
masa lalu itu, aku sering merasa malu terhadap diriku sendiri, karna sampai
sampai aku mudah dibodohi oleh orang dewasa. Hidup terus berjalan dan tanpa
beban, lalu akhirnya aku beranjak dewasa dan sekarang kehidupan tak bersahabat
lagi dengan alur pemikiranku.
Dibawah ini, aku
akan sedikit bercerita tentang semua pengalamanku dan petualanganku ketika aku
kecil dulu.
Berpanen buah
misterius
Sebut saja buah itu adalah buah misterius, buah tersebut bentuknya kecil bulat
seperti kelereng, waranya keunguan agak kehitam-hitaman, buah tersebut rasanya
lezat sekali, begitu manis dan membuat orang ketagihan. Pohon buah misterius
tersebut tumbuh liar disebuah pemakaman umum, pohonnya yang rindang dan
menyeramkan tak jarang orang mendekatinya.
Namun bagi anak kecil seperti kami pohon buah misterius tersebut bagaikan
surganya anak-anak desa seperti kami. Sebelum buah misterius tersebut matang,
buah misterus tersebut selalu digunakan untuk bermain tembak-tembakan bagi anak
laki-laki, tetapi setelah matang buah misterius tersebut banyak sekali yang
memakannya.
Suatu ketika aku dan teman-teman kecilku dulu pergi menuju pohon buah
misterius tersebut untuk memanen buahnya, namun ada suatu kejadian yang
menggelikan yang terjadi pada temanku nina, dia adalah temanku yang paling
kecil. Pada saat kami memanjat pohon misterius tersebut tiba-tiba salah satu
dari temanku yang bernama rika melihat nina sedang memakan sesuatu, seperti
terlihat sedang memakan buah misterus tersebut.
Temanku bertanya “kau sedang apa nina?” tanya rika, nina tak menjawab
pertanyaan dari rika, kemudian kami khawatir dan menghampirinya. “kamu sedang
makan apa nina?” tanyaku “aku sedang makan buah misterus” jawabnya sambil asyik
memakan buah misterius tersebut “kamu mendapatkan buah itu dari mana?” tanya
temanku dela “loh bukannya buah ini kalian yang memanen?... bukannya kalian
yang menjatuhkannya kebawah lalu aku makan” ujarnya dengan serius “kami belum
mendapatkan buah misterius itu satu pun, lalu kamu mendapatkannya dari mana?” ujar
dela, nina merasa kebingungan entah apa yang ia makan itu.
Kemudian temannku rika memeriksa buah misterius yang berada ditangan nina
seraya ia tertawa geli “ha ha ha ha...” kenapa tertawa rik?” tanya kami bertiga
“yang nina makan adalah bukan buah misterius tetapi...” jawab rika geli “tapi
apa?” tanya kami kompak “yang dimakan nina....” jawab rika membuat kami semakin
penasaran “apa?” kami semakin penasaran “yang dimakan nina adalah kotoran kambing”
semuanya terkejut dan menertawai nina “ha ha ha ha ha” nina hanya terdiam malu dan
menyesal dengan apa yang telah dia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar