Senin, 24 Februari 2014

berpanen buah misterius

Awal beranjak dewasa, barulah aku mengerti betapa pentingnya masa kecil ku dulu.  Tak aku sadari bahwa masa kecilku dulu adalah masa dimana aku menghabiskan waktu bercanda, bermain, berantem, bahkan menangis sekalipun. Pada saat itu pikiranku masih polos, tak mengenal arti cinta, dan tak mengerti apa yang orang dewasa pikirkan.
Jika aku teringat masa lalu itu, aku sering merasa malu terhadap diriku sendiri, karna sampai sampai aku mudah dibodohi oleh orang dewasa. Hidup terus berjalan dan tanpa beban, lalu akhirnya aku beranjak dewasa dan sekarang kehidupan tak bersahabat lagi dengan alur pemikiranku.
Dibawah ini, aku akan sedikit bercerita tentang semua pengalamanku dan petualanganku ketika aku kecil dulu.
Berpanen buah misterius
Sebut saja buah itu adalah buah misterius, buah tersebut bentuknya kecil bulat seperti kelereng, waranya keunguan agak kehitam-hitaman, buah tersebut rasanya lezat sekali, begitu manis dan membuat orang ketagihan. Pohon buah misterius tersebut tumbuh liar disebuah pemakaman umum, pohonnya yang rindang dan menyeramkan tak jarang orang mendekatinya.
Namun bagi anak kecil seperti kami pohon buah misterius tersebut bagaikan surganya anak-anak desa seperti kami. Sebelum buah misterius tersebut matang, buah misterus tersebut selalu digunakan untuk bermain tembak-tembakan bagi anak laki-laki, tetapi setelah matang buah misterius tersebut banyak sekali yang memakannya.
Suatu ketika aku dan teman-teman kecilku dulu pergi menuju pohon buah misterius tersebut untuk memanen buahnya, namun ada suatu kejadian yang menggelikan yang terjadi pada temanku nina, dia adalah temanku yang paling kecil. Pada saat kami memanjat pohon misterius tersebut tiba-tiba salah satu dari temanku yang bernama rika melihat nina sedang memakan sesuatu, seperti terlihat sedang memakan buah misterus tersebut.
Temanku bertanya “kau sedang apa nina?” tanya rika, nina tak menjawab pertanyaan dari rika, kemudian kami khawatir dan menghampirinya. “kamu sedang makan apa nina?” tanyaku “aku sedang makan buah misterus” jawabnya sambil asyik memakan buah misterius tersebut “kamu mendapatkan buah itu dari mana?” tanya temanku dela “loh bukannya buah ini kalian yang memanen?... bukannya kalian yang menjatuhkannya kebawah lalu aku makan” ujarnya dengan serius “kami belum mendapatkan buah misterius itu satu pun, lalu kamu mendapatkannya dari mana?” ujar dela, nina merasa kebingungan entah apa yang ia makan itu.
Kemudian temannku rika memeriksa buah misterius yang berada ditangan nina seraya ia tertawa geli “ha ha ha ha...” kenapa tertawa rik?” tanya kami bertiga “yang nina makan adalah bukan buah misterius tetapi...” jawab rika geli “tapi apa?” tanya kami kompak “yang dimakan nina....” jawab rika membuat kami semakin penasaran “apa?” kami semakin penasaran “yang dimakan nina adalah kotoran kambing” semuanya terkejut dan menertawai nina “ha ha ha ha ha” nina hanya terdiam malu dan menyesal dengan apa yang telah dia lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar