Rabu, 21 Januari 2015

sekedar cerita



Masih teringat jelas masa-masa SMA dulu, awal cerita dibuka oleh pengumuman kelulusan sewaktu SMP, semasa SMP juga pernah terjadi cerita-cerita yang lucu dan menggemaskan juga menyedihkan ada juga cerita cinta yang bertepuk sebelah tangan, menyedihkan memang, tapi sekarang hanya tinggal sebuah cerita yang untuk dikenang bukan untuk ditangisi.
Entah kenapa nilai ujian nasionalku waktu itu kecil sehingga aku tidak bisa masuk sekolah SMA favoritku dulu. Aku berpisah dengan teman-teman dekatku sewaktu SMP, waktu awal kujalani hari-hari tanpa mereka begitu amat asing dan membosankan, tapi lambat laun aku pun menemkan pengganti mereka.
Sewaktu MOS, tak ada cerita yang spesial sebenarnnya, hanya karna dulu aku terlalu begitu cupu dan pendiam sehingga aku tak memiliki banyak pengalaman MOS yang mengasyikan, aku berkenalan dengan diah teman satu sangga semasa MOS (masa orientasi siswa) hanya karna dia meminjam tip x padaku dan kemudian kita saling menanyakan nama dan asal sekolah.
Malamnya aku mengikuti kegiatan MOP, kegiatannya seperti mengelilingi api unggun dengan menyanyikan masing-masing yel-yel yang kami miliki per sangga setelah itu pensi (pentas seni) ada yang menyanyi, ada yang main alat musik, ada yang berpantun, ada yang dance dan masih banyak yang lainnya.
            Setelah jam 00.00 WIB para peserta mop dipersilahkan tidur , disana aku tidak bisa tidur karena banyak nyamuk dan lampu yang dimatikan, padalah aku takut kegelapan, dan ada satu suara yang begitu amat mengganggu waktu itu, seperti suara dengkuran yang amat dahsyat, aku berusaha mencari sumber suara itu tapi sayang aku tidak bisa lihat wajah seseorang yang memiliki dengkuran merdu itu.
            Tak terasa waktu cepat begitu berlalu, setelah jam 03.00 WIB kami kembali dibangunkan untuk melakukan kegiatan MOP berikutnya. Tapi sebelum melakukan kegiatan yang melelahkan itu, kami disughkan secangkir wedang bandrek untuk menghangatkan badan karena cuaca yang masih malam dan dingin.
            Regu sangga kami adalah regu yang paling akhir, kami berada pada urutan ke 12 sehingga kami harus sekuat tenaga untuk menyusul sangga-sangga lainnya yang telah lebih dulu berjalan.
            Dalam perjalanan ada beberapa petunjuk seperti tanda arah yang dibuat oleh panitia, atau lilin-lilin dan lain-lain. Kami harus melewati beberapa pekarangan rumah warga sekitar, gang-gang yang sempit, kebun-kebun dan sawah-sawah.
Ditengah perjalanan kami melewati kuburan, disana paniti menakut-nakuti peserta MOP dengan menjadi pocong-pocongan dan kuntilanak, tak jarang dari peserta MOP ada yang pingsan, menangis histeris atau ada juga yang tidak bisa lari karena saking tautnya.
Tapi itu semua tidak terjadi padaku, aku sudah tahu bahwa dalam setiap kegiatan seperti ini pasti ada yang menjebak dan menakt-nakuti sehingga aku menarik kesimplan bahwa orang-orang yang pingsan dan menangis histeris itu adalah orang lebay.
Setelah kami melewati semua itu, pada rintangan terakhir, kami disuruh panitia untuk mencebur ke danau dan kemudian suruh meminum air danau itu, karena kepaksa akhirnya aku meminumnya juga. Tapi banyak dari peserta MOP lainnya hanya berpura-pura meminumnya, menurutku ini adalah tindakan yang paling bodoh yang pernah aku lakukan.
Singkat cerita, akhirnya kegiatan MOP akan berakhir, dengan ditandakan sebuah apel (upacara) dan setelah itu ada pengumuman sangga yang menang dalam kegiatan MOP tersebut. Sebenarnnya kami tidak memiliki harapan untuk mendapatkan kemenangan, karena kami sadar disangga kami tidak ada yang pintar dan mahir membuat yel-yel ataupun yang lainnya.
Tetapi tak disangka, sangga kami meraih juara pertama pada MOP itu, dan kami semua dipersilahkan untuk maju dan menyanyikan yel-yel yang kami buat, tetapi pada saat itu terjadi sebuah kegaringan yang amat sangat karena kami maju kedepan hanya untuk berdiam diri saja dan menerima piala yang berbentuk seperti tunas kelapa itu tanpa menyanyikan yel-yel sepatah kata pun.
Sore itu ayahku telah menungguku di depan gerbang sekolah, diperjalanan pulang aku menceritakan kejadian sewaktu MOP, sebenarnya aku sangat bahagia karena mendapatkan juara perama karena seumur hidupku aku belum pernah mendapatkan juara pertama dan menerima piala. Sesampainya dirumahpun aku masih saja menceritakan tentang kemenangan kelompok MOPku, entahlah apa yang didengar oleh ayah dan ibuku mungkin mereka hanya pura-pura mendengarkan ku saja.
BERSAMBUNG...

cahaya untuk mira



Ini bukan cerita biasa, ini bukan cerita ngawur hanya cerita yang bertemakan cinta tak nyata. Awal kisah dibuka oleh seorang laki-laki buta bernama amir, dia mencintai seorang wanita yang cantik jelita bagaikan peri di negri dongeng, wanita itu bernama mira. Sebenarnya amir tidak buta dari lahir, tapi karena pengorbanannya yang amat begitu besar terhadap wanita yang ia kasihi (mira) dia rela kehilangan penglihatan seumur hidupnya. Simak kisahnya dibawah ini yah....
Cahaya Untuk Mira
          Namanya adalah amir, seorang lelaki yang sederhana, pandai dan jujur, meskipun dia adalah sorang lelaki yang sederhana tapi dia adalah seorang anak pengusaha yang kaya raya. selama ini dia belum pernah berpacaran, dia sangat benci kepada para remaja yang seumuran dengannya yang selalu mengutamakan kekasihnya dari pada kepada kedua orang tua mereka. Suatu ketika disaat hari mulai petang dia sedang mengendarai mobil pribadinya, dijalan dia hampir saja menabrak seorang gadis yang seumuran dengannya, suara gesekan ban mobil dengan permukaan aspal terdengan amat nyaring sehingga gadis itu merasa takut dan kaget.
          “AAA... “ teriak gadis itu “apa kamu baik-baik saja?” tanya amir khawatir “iya aku hanya sedikit kaget” jawab gadis itu “baiklah kalau kamu baik-baik saja, lain kali kalo berjalan harus hati-hati yah, aku hampir saja menabrakmu...” kata amir sedikit memberi nasihat “maaf aku..” “iya...”tanya amir “aku gadis buta, aku sedang berjalan menuju rumah, tapi aku gak tahu jalannya aku hanya bisa menyusuri jalan ini saja” sejenak amir terdiam dan berkata “maaf, aku tidak tahu kalau kamu buta, memangnya rumah kamu dimana, biar aku antar kamu, lagian hari sudah mulai gelap gak baik anak gadis jalan sendirian” gadis itu hanya mengangguk dan berterima kasih “terimakasih”.
          Amir pun mengantarkan gadis buta itu dirumahnya, didalam perjalanan amir meanyakan nama gadis tersebut “hmm, aku belum tahu nama kamu siapa dan kenapa kamu bisa jalan sendirian?” “oh, nama ku mira, sebenarnya tadi aku sedang pergi ke pasar tradisional bersama kakakku, tapi entah kenapa di meninggalkanku sendirian” “oh begitu...”
          Sesampainya dirumah mira, begitu amat terkejutnya amir melihat tempat tinggal gadis buta itu  “apa ini rumahmu?...” “iya, ini rumahku” yap, mira adalah seorang gadis buta yang tinggal disebuah panti asuhan. Menurut cerita mira ditemukan didepan panti asuhan saat itu mira berumur 1,5 tahun. entah apkah mira adalah anak haram ataukah orang tuannya sengaja membuangnya hanya karena dia buta.
          Sejak hari itu, amir selalu mengunjungi panti asuhan untuk bertemu dengan mira, umur mira sebenarnya leboh tua 2 tahun dari amir, namun begitu rupanya amir menyukai mira dan merasa simpati kepadanya. 1 tahun kemudian “mira, apakah kamu mau menjadi istriku dan menjadi ibu dari anak-anakku kelak?” sejenak mira tersenym dan mengangguk dengan pasti “iya mas, aku mau jadi istrimu”.
          Beberapa hari kemudian orang tua amir pulang dari inggris dan mencoba ingin mengenalkan anaknya (amir) dengan seorang gadis berparas cantik, kaya dan pintar. Gadis itu bernama via, “amir, nanti malem kamu gak sibuk kan?” tanya pak gun kepada anaknya “kebetulan nanti malem aku gak sibuk yah” jawab amir seperti biasanya sopan dan santun “bagus kalo gitu, nanti malem ayah mau ngenalin kamu sama gadis, calon istri kamu nanti”.
          Sejenak amir kaget dan bingung, ia ingin mengatakan bahwa ia sudah memiliki calon pasangannya sendiri tapi ia pun tidak habis hati untuk menolak keinginan ayahnya “yah, sebenarnya amir...” “iya...?” tanya pak gun “saya sudah punya pilihan hati sendiri yah” dengan malunya “apa?... kenapa kamu gak bilang, yasudah kalau begitu besok ajak calon istrimu itu dihadapan ayah dan mamah” pak gun sambil meninggalkan amir.
          Singkat cerita. Sesampainya dikamar “gimana yah, amir mau gak kita jodohin?” tanya bu hera “hmm, anak kita rupanya sudah memiliki calonnya sendiri mah” jawab pak gun sambil duduk “apa?... terus apa perempuan itu selevel sama keluarga kita?” “ayah gak tau mah, kita liat aja besok” “besok?... apa kita mau langsung melamarnya?” “ya gak dong mah, besaok amir akan bawa perempuan itu kerumah kita” pak gun sambil menarik selimut dan beranjak tidur “yasudah!” bu hera sambil mematikan lampu.
          Bersambung...

Selasa, 20 Januari 2015

ada yang tahu berapa jumlah huruf kanji?...



Yang aku bingungkan berapa jumlah seluruh huruf kanji?... dan katanya ada huruf kanji yang sama tapi memiliki arti yang berbeda, apakah benara?
Kalo benar, aku ingin tahu dan ingin belajar kanji secara mendalam tanpa mengikuti les maupun privat, jika kalian ada yang tau link untuk download ebook atau pdf tentang huruf-huruf kanji tolong kasih tau aku yah...

Minggu, 28 Desember 2014

catatanku



Bismillahirohmannirohim, assalamualaikum nama saya eni anidayanti, panggil saja eni. Saya anak bungsu dari tiga bersaudara. Saya memiliki dua orang kakak laki-laki dan satu orang kakak perempuan, mereka semuanya telah berkeluarga sehingga hanya saya yang masih tinggal bersama orang tua.
Sebagai seorang anak yang masih belia, yang masih ingin mencari jati diri dan pengalaman dalam hidup, terkadang saya melupakan kodratku sebagai seorang anak. Dalam hidupku, saya merasa banyak melakukan dosa dan membuat hati kedua orangtua saya prihatin akan kelakuan saya yang tidak bisa menjadi seperti apa yang mereka harapkan.
Dalam dunia pendidikan, saya termasuk anak yang biasa-biasa saja, tidak bodoh dan tidak terlalu pintar. Saya sering mendapatkan beberapa peringkat kelas tetapi saya tidak pernah menjadi juara kelas seperti apa yang orangtua saya harapkan. Dalam bidang ekstrakulikuler bakat saya juga tidak terlalu mencolok, saya mengikuti kegiatan paskibra dan pernah mengikuti beberapa perlombaan antar sekolah.
Jujur saja, orang tuaku tidak terlalu suka jika saya mengikuti ekstrakulikuler apapun, mereka berfikir lebih baik fokus belajar dari pada mengikuti kegiatan-kegiatan yang gak jelas. sebetulnya saya adalah anak yang berbakat dibidang seni, khususnya seni design grafis. Buktinya saya bisa mengedit foto dengan begitu bagusnya tanpa ada yang mengajari dan dan tanpa ikut les, teman-teman sekelas pun banyak yang memuji, tapi sayang tidak ada perhatian khusus terhadap bakatku.
Saya berbakat, namun saya sadar bahwa saya adalah anak yang malas dan tidak pandai. Saya juga sadar bahwa saya selalu menyakiti hati orang tua. Semua apa yang diinginkan orangtua adalah apa yang tidak aku harapkan. Keinginan kami sangat berbeda 180°. Terkadang kedua orangtuaku merasa kesal dan jengkel dengan segala apa yang aku perbuat sehingga mereka tak jarang memarahiku.
Hati saya selalu merasa sedih dan takut jika orangtuaku mulai membentak dan memarahiku, ya. Mungkin bisa dikatakan bahwa saya adalah anak yang membangkang terhadap perintah orangtua. Kedua orangtuaku mengharapkan memiliki anak yang pandai dan cerdas, bisa masak, rajin mengerjakan pekerjaan rumah dan menuruti segala apa yang mereka perintah.
Tetapi kenyataannya mereka tidak bisa memiliki seorang anak dengan apa yang mereka harapkan. Ya Tuhan apakah saya adalah anak yang mereka tidak inginkan?... ataukah saya yang tidak bisa menjadi anak yang mereka harapkan?...
            Hari ini adalah hari ibu, seharusnya saya mengucapkan selamt hari ibu kepada ibuku. Akan tetapi seumur hidupku, saya belum pernah mengucapkan kalimat tersebut kepada ibuku bahkan meminta maaf sekalipun saya tak pernah ucapkan kepada kedua orangtuaku.
            Kaku, dingin dan gengsi, itulah sikapku padahal ingin sekali saya mengungkapkannya tapi harus bagaimana lagi saya tidak punya keberanian untuk melakukannya. Hari ini ibuku sedang sakit kata dokter darah ibuku rendah, dalam hati sebenarnya saya takut sekali akan kehilangan ibu, tapi dilain sisi saya tidak bisa mengungkapkan rasa sayang dan simpatiku terhadap ibu.
            Mereka tidak pernah tahu seberapa sayangnya aku terhadap mereka, meskipun saya bersifat dingin, acuh, dan masa bodoh terhadap keadaan mereka. sebenarnya dalam hatiku yang paling dalam ingin rasanya aku memohon maaf sambil memeluk dan mencium juga menangis dipangkuan mereka. tapi harus bagaimana lagi mereka juga memliki sifat yang sama seperti saya. Mereka tidak pernah menunjukan rasa sayangnya kepada saya.
            Terkadang saya selalu merasa iri terhadap anak tetangga atau bahkan teman kampus, orangtua mereka selalu bersifat lembut dan memanggil mereka dengan kata-kata yang lembut seperti adik, kakak, teteh, nong”sebutan anak perempuan didaerah saya” saya ingin sekali dipanggil dengan sebutan-sebutan yang halus akan tetapi orangtuaku tidak pernah memanggilku dengan sebutan-sebutan itu.
            Hanya pada saat saya sedang sakit sajalah orangtuaku memanggil dengan sebutan-sebutan seperti itu, terkadang aku berfikir lebih baik sakit bila mendapatkan banyak kasih sayang daripada sehat hanya mendapatkan marahan dan bentakan.
            Menjadi seorang anak memang terlihat egois. Ingin diperhatikan tapi tidak ingin memperhatikan keadaan orangtua. Itulah saya saat ini, sejenak terlintas difikiran untuk berusaha menjadi anak yang baik dan tidak membangkang perintah orangtua,akantetapi semua itu sulit untuk dilakukan.
            Perjalananku masih panjang, masih banyak yang belum aku ketahui tentang kehiduan ini, saya masih butuh belajar untuk menjadi manusia yang sejati, tapi Tuhan janganlah Kau biarkan saya menyesal dikemudian hari, disaat ketika saya menyadari betapa berharganya orangtua tetapi mereka sudah tak bersamaku lagi.
            Hidup memang membutuhkan waktu dan beberapa perjuangan bahkan pengorbanan, mencari jati diri juga memerlukan waktu dan pengalaman, semuanya tidak ada yang instan di dunia ini kecuali pop mie. Saya berharap kepadaMu supaya Kau panjangkan umur kedua orangtuaku dan memberinya keseharan dan kebahagiaan dalam hidupnya, ijinkanlah aku untuk membuktikan kepada mereka bahwa saya adalah anak yang berhak untuk dicintai dan dibanggakan.
            Dalam hidupku saya belum pernah membahagiakan kedua orangtuaku baik secara lahir maupun batin. Setidaknya dalam hidupku yang singkat ini dapat membuktikan kedapa mereka bahwa saya adalah anak yang berbakti.
            Setiap waktu, setiap sholat. Aku selalu berdoa kepadaMu supaya dalam hidupku tidak akan pernah melihat kesengsaraan atau bahkan kematian kedua orangtuaku. Saya selalu berdoa kepadaMu agar Kau gantikan nyawaku untuk mereka, kau gantikan sehatku untuk sakitnya, kau gantikan kebahagiaanku untuk kesedihannya.
            Saya fikir lebih baik mereka yang melihatku terbaling tak bernyawa daripada saya yang harus melihat salah satu dari mereka tak bernyawa. Betapa berharganya mereka dalam hidupku Tuhan. Tanpa mereka saya tak berarti, tanpa mereka saya mati, dan tanpa mereka saya tak ada. Hanya merekalah orang-orang yang memiliki ketulusan hati untuk mencintaiku selama hidupnya, sungguh berartinya mereka dalam hidupku.
Semoga ibuku cepat sembuh dari sakitnya. GWS bu....... Amien